Kiriman Ortu Sering Ngadat, Mahasiswi Nyambi jadi PSK, Tarifnya Wow!
"Dari jumlah uang tersebut, mereka membaginya menjadi dua, tersangka Nofi kebagian sebesar Rp 300.000. Sedangkan sisanya Rp 1 juta dibagikan kepada anak buahnya," jelas mantan kasubag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak ini.
Saat diperiksa penyidik, Sinta dan Daniar mengaku awalnya tidak berniat ingin menjadi ayam kampus. Sebab mereka datang dari Madiun ke Surabaya untuk kuliah.
Namun karena kiriman dari orang tuanya sering terlambat, dua remaja ini bersedia menerima tawaran menjadi pekerja seks komersial (PSK).
"Saya semester lima di sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Surabaya. Saya mengenal Nofiarini lantaran teman kos saya," jelasnya.
Dia juga mengaku jika tidak langsung menerima tawaran Nofiarini untuk melayani pria hidung belang. Dia berpikir dulu sebelum menerima tawaran itu. Karena butuh uang untuk biaya kuliah akhirnya dia menerimanya.
Dia juga mengatakan jika pria hidung belang di hotel tersebut adalah pelanggan pertamanya. Dia tidak menyangka polisi langsung menangkapnya.
"Saya baru kali ini dapat order setelah saya sepakat, saya kaget setelah saya digerebek, saya menyesal," ungkapnya. (yua/no/sam/jpnn)
SURABAYA – Jaringan prostitusi mahasiswi dibongkar Unit Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya. Kasus ini terungkap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini, BMKG: Waspadalah
- Tugboat Terbakar di Barsel, 10 ABK Belum Ditemukan
- Jadi Tersangka Korupsi, Kadiskop UKM Padangsidimpuan Ditahan Kejari
- Balon Udara Meledak di Ponorogo, 4 Remaja Mengalami Luka Bakar
- Tim BTB Diterjunkan untuk Membantu Korban Banjir di OKU
- 254 Warga Ampek Angkek Agam Terdampak Galodo Gunung Marapi