Kisah 4 Yatim Piatu di Probolinggo, Si Sulung Baru Kelas XI

Kisah 4 Yatim Piatu di Probolinggo, Si Sulung Baru Kelas XI
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin ketika menemui Alfin Dava Firmansyah bersama dua adiknya, Amira dan Aimar, (12/8).

jpnn.com, PROBOLINGGO - Alfin Dava Firmasyah mengaku sangat bersedih dengan kepergian ayahnya Muhammad Holili (41) untuk selama-lamanya.

Holili meninggal dunia lantaran Covid-19.

Kini Alfin yang baru berusia 17 itu, bersama tiga saudaranya, harus mengungsi ke rumah nenek mereka. Ibu pun sudah tak punya. Meninggal dunia Februari lalu.

Dalam waktu enam bulan, Alfin dan ketiga adiknya kehilangan kedua orang tuanya. Yatim piatu.

Awalnya Alfin, Aknitia (13), Amira (5), dan Aimar (3), tinggal bersama kedua orang tuanya di Jalan Mastrip, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Februari lalu, Nur Agustin, ibunya yang tengah hamil meninggal dalam usia 39 tahun. Ketika kesedihan belum reda, ayah mereka neninggal terpapar Covid-19.

Alfin bersama tiga saudaranya memilih pulang ke rumah neneknya, Mastria (66).

Selama ini neneknya tinggal seorang diri di Jalan Galunggung, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran.

Alfin, anak paling tua dari 4 yatim piatu itu berusaha tegar. Dia tidak pengin melihat adik-adiknya sedih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News