Kisah Ahyam Azad: Dari Budak Jadi Pecinta Keluarga ISIS

Kisah Ahyam Azad: Dari Budak Jadi Pecinta Keluarga ISIS
Bocah Yazidi di kamp pengungsian. Foto: Baghdad Post

Ketika ISIS memorak-porandakan permukimannya, Azad berada di samping ibunya yang hendak melahirkan. Mereka terpisah dari anggota keluarga yang lain.

Di tengah kekacauan yang konon merenggut 2.000 nyawa itulah, adik Azad lahir. ISIS lantas menemukan mereka dan memisahkan Azad dari ibu dan adiknya. Azad dibawa ke Raqqa dan sempat tiga kali dijual sebagai budak.

Sebelum berakhir di rumah Sam, Azad pernah dua kali dibeli keluarga Syria dan dipekerjakan sebagai pembantu di rumah mereka. Tapi, di rumah Sam, Azad diperlakukan dengan sangat baik.

Bahkan, Azad merasa dianggap anak kandung. ”Saya paling sayang kepada Yousuf. Kami bersahabat,” katanya tentang salah seorang anak Sam yang berusia sepuluh tahun.

Di rumah Sam, Azad punya identitas baru. Yakni, Abdullah. Dia bernama Abdullah. Dia juga tidak lagi berbicara dalam bahasa Kurdi, tapi bahasa Inggris. Di rumah penawannya itu, Azad seperti terlahir sebagai individu baru.

Seperti Azad yang selalu menganggap Sam sebagai ibunya, demikian juga Sam. Ibu empat anak itu memperlakukan Azad seperti buah hatinya.

Kasih sayang Sam tersebut begitu membekas di hati Azad. ”Saya mencintainya. Saya ingin bertemu lagi dengannya,” ujar Azad seperti disiarkan dalam bentuk video oleh Arab 24 pada akhir pekan lalu.

Beberapa bulan lalu Azad berpisah dengan Sam dan keluarganya. Pasukan Syria dan koalisinya menggempur Raqqa dan membebaskan kota itu dari ISIS. Suami Sam tewas dalam pertempuran sengit tersebut.

Setelah tiga tahun lebih diperbudak, Ahyam Azad kini sudah bebas. Tapi, dia masih tak bisa lepas dari kenangan keluarga ISIS yang menyekapnya.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News