Kisah Bocah SD Pecandu Pil Koplo

Kisah Bocah SD Pecandu Pil Koplo
Kisah Bocah SD Pecandu Pil Koplo

Mereka kerap bertaruh adu kebut di jalanan. Dari menang taruhan itulah, YN mengenal pil koplo. Pil koplo tersebut dibeli temannya di daerah Gubeng. Di situ memang ada pengedar yang sudah dijadikan langganan oleh mereka. Namun, bila kehabisan stok, mereka rela memburu pil itu hingga Bangkalan, Madura.

Biasanya, sepuluh butir pil koplo yang dibungkus plastik kecil dihargai Rp 10 ribu. Sebungkus itu dihabiskan dua orang. Mudahnya mendapat barang membuat anak-anak tersebut sangat sering mengonsumsinya. Kadang ada adu lomba kuat-kuatan. Siapa yang mabuk dulu akan di-bully. ’’Istilahnya bom-boman,’’ ucapnya.

Suatu saat, YN yang termasuk Facebook freak meminjam gadget gurunya untuk membuka akunnya. Tetapi, saat selesai, dia lupa log out. Akun itu kemudian dibuka gurunya hingga langsung memunculkan keprihatinan. Inbox-nya berisi bahwa tidak pesta pil koplo ya ajakan bersebadan. Guru itulah yang kemudian berkoordinasi dengan BNNK untuk menangani YN.

Cerita YN merupakan gambaran mengenai anak SD yang mulai mengenal pil koplo dan segala hal buruk yang menyertainya. Hampir cara terjangkit semua anak korban pil koplo seperti YN. ’’Prosesnya biasanya seperti itu. Kurang kasih sayang, lebih dekat dengan peer group, kemudian menjadi seperti ini,’’ papar Kepala BNNK Surabaya Suparti.

Jika korbannya laki-laki, menurut Suparti, biasanya mereka cenderung menjadi pelaku kejahatan jalanan.

’’Begitu agak besar sedikit dan punya nyali, mereka bisa jadi penjahat. Sebab, mereka sudah tak punya niat bekerja atau menata hidupnya. Sementara itu, mereka juga harus tetap pegang uang,’’ katanya. ’’Satu-satunya cara adalah berbuat kejahatan,’’ imbuhnya.

Apalagi, ada satu sisi menakutkan dari sebuah lingkaran setan pil koplo itu. Yakni, penularannya akan terus membesar dan membesar seperti deret ukur. Satu orang bisa menularkan ke dua orang. Dua orang kemudian bisa ke empat orang, begitu seterusnya. ’’Kalau tidak dicegah, bukan tak mungkin tiba-tiba saja separo anak SD Surabaya pernah mengonsumsi pil koplo ini,’’ ungkapnya.

Suparti mengakui secara terus terang bahwa pihaknya tentu akan sulit menangani fenomena tersebut sendirian. Menurut dia, harus ada skema integral yang melibatkan keluarga, sekolah, BNNK, dan pemkot, dalam hal ini dinas pendidikan. (did/aya/c19/ayi)


SURABAYA - YN merupakan siswi kelas V SD di Surabaya  yang juga seorang pecandu pil koplo yang kini ditangani Badan Narkotika Nasional Kota


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News