Kisah Bos HRD yang Selalu "Mencicipi" Para Pelamar Kerja

Kisah Bos HRD yang Selalu "Mencicipi" Para Pelamar Kerja
Ilustrasi. FOTO: dok/jpnn.com

Tak boleh ada komedo ataupun satu jerawat di pipinya. “Cari kerja sekarang memang sulit. Sehari saya menerima ratusan pelamar,” tegasnya. Awalnya, Donjuan mencari calon pegawai yang sesuai permintaan tanpa ada cara licik. Namun, lambat laun, mulailah muncul akan licik Donjuan. 

Apalagi, ada beberapa perusahaan yang meminta kriteria ‘cewek berani’ atau pegawai yang bisa dibooking oleh pelanggan. Dari situlah, Donjuan mulai berani merayu dan mengajukan tawaran bagi para pelamar. 

Bagi pelamar yang memenuhi kriteria plus bisa diajak kencan, maka Donjuan langsung menerimanya. 

Jika tidak, maka gugurlan pelamar itu. “Hampir semuanya mau kok diajak kencan. Dari 100 pelamar, hampir 30 persen pelamar mau digituin,” kata Donjuan. 

Tak hanya yang single, pelamar yang sudah menikah pun mau menuruti permintaan Donjuan. Tak heran, bila selain bekerja sebagai SPG, nantinya mereka nyambi kerja sebagai wanita bookingan di perusahaan tersebut. 

“Kalau sudah masuk ke perusahaan itu, bukan lagi urusanku. Saya cukup mencoba waktu mereka melamar,” pungkasnya.(umi hany/no) 

 


SEBAGAI human resources development (HRD) di perusahaan outsourcing ternama, Donjuan, 39 harus tahu kriteria dan keinginan kliennya. Para kliennya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News