Kisah Bupati Kukar yang Takut Korupsi dan tak Peduli Gaji

Kisah Bupati Kukar yang Takut Korupsi dan tak Peduli Gaji
Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari saat menerima cindera mata dari Direktur Utama JPNN.com Rida K Liamsi usai menghadiri Forum Pimred Jawa Pos Grup di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8) malam. Foto Yessy Artada/JPNN.com

"Saya nggak peduli berapa gaji saya. Saya juga nggak tahu gaji saya ada berapa saat ini. Yang penting saya kerja," seru dia.

Soal gaya memimpin Kutai Kartanegara, ia mengaku tak punya cara khusus, apa yang ia lakukan selama ini dikatakan Rita bukanlah sebuah manipulasi untuk mendapatkan simpati masyarakat. Pernah sekali waktu, Rita belajar komunikasi agar memiliki gaya berbicara yang enak dipandang saat berada di depan umum, namun dia justru malah kagok dan tak menjadi dirinya sendiri. Akhirnya, ia memutuskan untuk menjadi dirinya sendiri tanpa harus merubah penampilan.

"Style saya juga ya begini-begini saja. Pernah saya belajar komunikasi, cuma pas pegang mic berubah semua, saya jadi nggak bisa ngomong apa-apa. Jadi gaya saya ya begini saja, nggak dibuat-buat. Jangan dipikir enak jadi bupati, dua kaki ini, bisa satu penjara satu neraka. Bebannya luar biasa," tandas wanita kelahiran Tenggarong, 11 November 1973. (chi/jpnn)

 


DIPERCAYA menjadi bupati, bukan perkara mudah bagi Rita Widyasari. Banyak tantangan yang harus ia taklukkan selama memimpin Kutai Kartanegara (Kukar).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News