Kisah Guru Juara Cerpen Antikorupsi KPK: Dikarantina dan Disuruh Teriak!

Kisah Guru Juara Cerpen Antikorupsi KPK: Dikarantina dan Disuruh Teriak!
Guru SMAN 1 Batu Istiqomah yang juara menulis cerpen antikorupsi KPK. Foto: Radar Malang/JPNN Group

Selama di karantina, saya mendapatkan pengalaman bertemu dengan guru penulis karya ilmiah se-Indonesia, sering bertukar pendapat, tentang kesulitan dalam menulis karya ilmiah. Acara di dalam karantina setiap malam, para peserta mempresentasikan dan meneriakkan hasil karya tulisnya di depan juri Gol A Gong.

“Ketika saya tapil, saya mempresentasikan hasil karya cerpen yang berjudul Panasea, yang menceritakan tentang setiap ada kesulitan pasti ada jalan keluar. Selesai saya baca banyak penonton dan juri yang mendukung. Akhirnya cerpen berjudul Panasea di abadikan, diaplikasikan serta diterima Gol A Gongdan KPK,” papar dia panjang lebar.

Dari kemampuan menulis cerpen tersebut membawanya, untuk menjadi juara guru menulis anti korupsi 2015 dalam kategori Guru SMA Sederajat d Indonesia. Tak hanya itu, dari pengalaman di karantina Teacher Supercamp, ia menerapkan dan mengaplikasikan kepada siswanya di SMAN 1 Kota Batu.

“Banyak pengalaman buat apa kalau tidak disalurkan, saya mempunyai prinsip hasil karya saya harus saya aplikasikan kepada orag lain, agar bermanfaat. Ia menerapkan di sekolah menulis cerpen dengan memakai program pasar bahasa untuk karya tulisnya,” tegasnya.

Disamping itu, ia sudah menerbitkan 3 Novel solo hasil karyanya sendiri di toko Gramedia yang tersebar di Indonesia, novelnya berjudul ‘Seputih Cinta Hawna, Syafir Cinta, dan Menantu Untuk Ibu’.

“Dalam waktu dekat ini, saya juga akan menerbitkan novel terbaru, semua proses sudah selesai tinggal, menunggu lounchingnya saja,” pungkasnya. (mg12/jpg/jon/jpnn)

  PESERTA yang lolos seleksi awal penulisan cerpen antikorupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikarantina. Apa tujuannya? RADAR MALANG


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News