Kisah Han Awal, Arsitek Penyulap Gedung Tua di Jakarta

Kisah Han Awal, Arsitek Penyulap Gedung Tua di Jakarta
Kisah Han Awal, Arsitek Penyulap Gedung Tua di Jakarta. Han Awal ketika memberi kuliah umum tentang arsitek konservatoris di Teater Salihara, Jakarta, Rabu (11/3). witjak@salihara for Jawa Pos/JPNN.com

Setelah 13 kali sidang TSP, didapatlah solusi pemasangan AC di Katedral. Yakni pendingin udara itu dipasang melalui lantai mezanin dan AC disemburkan ke atas. Sehingga, siapa pun yang berkunjung ke Katedral tidak akan merasa gerah.

’’AC hanya dinyalakan Sabtu dan Minggu saat misa. Di hari-hari biasa tidak sedingin saat pakai AC, tapi tetap nyaman saat di dalam gereja,” tuturnya.

Karya Han Awal lainnya yang monumental adalah pemugaran Gedung Arsip Nasional di Jalan Gajah Mada Jakarta. Bersama arsitek Belanda, Cor Passchier, dan Budi Lim, arsitek lulusan Inggris, Han terlibat dalam proyek pemugaran besar-besaran pada gedung yang dibangun pejabat VOC Renier de Klerk pada akhir abad ke-18 itu. Pemugaran dibiayai berbagai pihak swasta di Belanda sebagai hadiah ulang tahun emas Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1995.

Selain teliti dan akurat, kata Han, detil juga harus diutamakan.

”Bangunan tua harus diberi aura baru, sesuai dengan tuntutan zaman. Lampu dibuat lebih terang, juga perlu pengatur udara,” kata Han yang tiap Kamis dijadwal mengajar di Universitas Indonesia (UI).

”Kecantikan dan aspek kosmetik tidak bisa dipisahkan dari karya seorang arsitek. Sebab, kecantikan yang lahir dari rasa kasih dan peduli akan mendapat tempat di hati siapa pun,” tandas peraih penghargaan Internasional Award of Excellence UNESCO Asia Pasific Heritage untuk bangunan Gedung Museum Arsip Nasional tersebut. (*/ari)


Banyak arsitek yang mumpuni di tanah air. Namun, hanya segelintir yang mau menggeluti bidang konservasi bangunan bersejarah. Salah satunya Han Awal,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News