Kisah Hebat Dua Penyandang Disabilitas

Kisah Hebat Dua Penyandang Disabilitas
NYAMAN: Triyono (kiri) dan Puji Santosa, pendiri Difa City Tour and Transport. Ojeknya kini tidak hanya digemari para difabel, tapi juga para turis asing. Foto: SEKARING RATRI/JAWA POS

”Jadi, setelah sampai tujuan, driver kami akan nganterin sampai depan rumahnya. Bahkan, kalau penumpang datang ke tempat acara, ya diantar sampai duduk di tempat acara. Bahkan, ke kamar mandi pun akan diantar,” jelasnya.

Para driver juga harus paham order yang disampaikan penumpang difabel. Selama ini pesanan bisa dilakukan dengan menggunakan layanan messaging WA, BBM, dan Facebook. Penumpang juga bisa menyampaikan order melalui hotline yang merupakan nomor pribadi Tri. 

Tri mengakui, kadang agak sulit memahami bahasa WA para penumpang tunanetra.

”Karena mereka menggunakan aplikasi suara untuk membuat pesan. Jadi, kadang bisa kebalik-balik antara tempat penjemputan dan tempat tujuan. Begitu juga tunarungu, bahasanya sering kebalik-balik. Jadi, kami harus pintar-pintar memahami,” ungkapnya.

Layanan yang ditawarkan Difa City Tour and Transport, tambah Tri, juga tergolong terjangkau. 

Untuk layanan city tour atau keliling kota, tarifnya hanya Rp 100 ribu. Untuk layanan ojek biasa, tarif per 5 kilometer Rp 20 ribu, sedangkan per kilometer berikutnya Rp 2.500. 

Tarif itu tergolong murah. Apalagi, ojek difabel bisa mengangkut hingga tiga orang.

Saat ini Tri tengah menyelesaikan aplikasi online mirip Go-Jek untuk diterapkan di Difa City Tour and Transport. 

TRIYONO merupakan penyandang cacat fisik. Terinspirasi jasa layanan ojek online, dia ingin memberikan kemudahan kepada para difabel untuk mengakses

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News