Kisah Mbah Mijan (1), Demi Cinta, Dari Kebumen ke Jakarta

Kisah Mbah Mijan (1), Demi Cinta, Dari Kebumen ke Jakarta
Mbah Mijan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Waktu terus berlalu... 

Setelah SD, SMP dan STM di kampungnya, Samijan kemudian meneruskan pendidikan S1 ke Purwokerto. Dia mengambil ilmu komputer.

Nah, di sanalah Samijan menemukan cinta (bukan lagi cinta monyet). Dia menyukai seorang gadis cantik. Hubungan mereka berjalan lancar dan mesra. 

Sang kekasih juga mengetahui keunikan atau bakat yang dimiliki Mijan. Namun di sanalah masalah mulai muncul. Orang tua sang kekasih, lebih tepat ibunya, kurang merestui hubungan Samijan dengan anaknya.

"Orang tuanya meragukan anaknya punya masa depan dengan seorang dukun, ahli obat, tukang ramal," ujar Mbah Mijan.

Namun dasar cinta, mereka berdua berusaha mencari jalan. 

Akhirnya, setelah lulus di bangku kuliah Samijan membulatkan hati mencari pekerjaan sesuai dengan ijazah yang dia miliki.

Pada 2010, demi mencari pekerjaan yang lebih layak itu, dan demi niatnya untuk bisa langgeng bersama kekasihnya, Samijan pun merantau ke Jakarta. Pulo Gadung menjadi tempat pertama Mijan menginjakkan kaki di belantara ibu kota

SAMIJAN. Mungkin nama ini kurang akrab di telinga dunia hiburan Tanah Air. Bagaimana kalau Mbah Mijan? Ya, Mbah Mijan. Ahli spiritual, pengusir roh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News