Kisah Naila Mutasyarofah, Enam Tahun Mulutnya Tertutup Rapat, Akhirnya...

Menurut dr Ulfa, penanganan terhadap Naila tidak mudah. ”Ini bukan penyakit, melainkan kelainan bawaan saat lahir,” katanya.
Yakni kelainan caput mandibulae (rahang bawah) lebih kecil dan ada perlekatan dengan maksila (rahang atas). Akibatnya, rahangnya mengunci. Otot-otot di sekitar tulang pipi pun kaku karena tidak pernah digerakkan. ”Langit-langit pasien juga tidak terbentuk sempurna,” ujar Ulfa.
Itulah yang membuat Naila tidak bisa membuka mulut. Belum lagi bentuk lidah yang kecil atau mikroglosia. Bibirnya juga tidak seperti bibir pada umumnya. Lebih kecil.
Bentuk tersebut memengaruhi posisi gigi Naila. Normalnya gigi berdiri sejajar. Namun, gigi Naila tidur ke arah dalam. Selain itu, terdapat karies di hampir seluruh giginya. Terutama di daerah geraham.
Maka, dalam operasi tersebut, beberapa gigi Naila dicabut. Namun, hal itu tidak mengkhawatirkan. Sebab, gigi Naila tergolong masih gigi susu. Sehingga bisa tumbuh lagi. ”Untuk giginya, akan dikonsultasikan dengan dokter gigi,” ujarnya.
Penanganan kepada Naila sebenarnya dilakukan sejak tiga bulan silam. ”Namun, kami mengalami keterbatasan dalam pemeriksaan CT scan,” ungkap Ulfa.
CT scan di Jember masih slice terbatas sehingga tidak bisa menggambarkan jaringan keras dan lunak dengan detail. Karena itu, pihaknya harus melakukan CT scan terhadap Naila di Surabaya. Hasil CT scan itulah yang kemudian menjadi dasar perencanaan operasi.
Dari hasil pemeriksaan diketahui, tindakan operasi yang akan dilakukan terhadap Naila tidak mudah dan tak bisa ditangani dokter spesialis plastic surgeon biasa.
KERJA tim medis Rumah Sakit Paru Jember, Jawa Timur, patut diapresiasi. Mereka sukses melakukan operasi langka. Yakni ”membuka” mulut
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu