Kisah Naufal, Bocah Aceh Penemu Energi Listrik dari Pohon Kedondong

Kisah Naufal, Bocah Aceh Penemu Energi Listrik dari Pohon Kedondong
Wartawan INDOPOS (kiri) bersama Naufal Raziq, 15, dan pohon listriknya di Jakarta, (10/5). Foto: SYAHRIR LANTONI/INDOPOS

”Saya senang sekali dan bangga penemuan ini bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” ujar Naufal yang mengaku mengidolakan mantan Presiden RI B.J. Habibie dan penemu lampu pijar, Thomas Alva Edison, ini.

Butuh waktu lama untuk menemukan energi listrik dari pohon kedondong. Itu berawal saat dia mempelajari ilmu pengetahuan alam dan membaca bahwa buah yang mengandung asam bisa menghantarkan listrik.

Mula-mula Naufal menguji pada buah kentang. Setelah itu dia berpikir jika buahnya mengandung asam berarti pohonnya juga mengandung asam. "Akhirnya saya mulai melakukan eksperimen,” ujar bocah kelahiran Langsa, 20 Maret 2002.

Naufal juga melakukan eksperimen pada pohon mangga dan ternyata tidak layak. Setelah itu, dia mencoba jenis pohon lainnya.

”Akhirnya saya menemukan kedondong pagar yang kadar asam atau getahnya mampu menghantarkan listrik,” ujarnya bercita-cita ingin menjadi ilmuwan dan masuk ITB (Institut Teknologi Bandung) itu.

Puaskah Naufal? Tidak. Karena itu kini Naufal tengah mencari cara agar ada akselerasi daya pemulihan (recovery) energi listrik dari pohon kedondong itu secara optimal.

Sebab, dari percobaan sebelumnya, kemampuan pemulihan dari pohon kedondong membutuhkan waktu lama dan belum stabil.

Saat ini, putra pertama dari tiga bersaudara pasangan Supriaman dan Ny Deski ini mengaku sedang melakukan uji coba dengan proses penyimpanan energi dari pohon kedondong ke charger baterai dan dari sana ke lampu atau mirip proses solar cell.

Sebuah penemuan cukup membanggakan lahir dari seorang bocah asal Aceh. Naufal Raziq berhasil menemukan energi listrik dari pohon kedondong pagar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News