Kisah Nurika, Bidan Desa Terpencil yang Diikuti Buaya saat Melayani Pasien
Minggu, 19 April 2015 – 19:19 WIB
“Makanya kalau membantu melahirkan di kampung ini (Tanjung Darul Takzim) kami sekeluarga meminta mereka untuk menginap dan beristirahat di rumah kami. Karena mereka sangat membantu masyarakat,” kata Syahroni.
Apalagi tantangan untuk membantu masyarakat Desa tanjung Dahrul Takzim bukan sedikit. Mulai dari ancaman buaya, jauh dan terisolir serta ntantangan lainnya bukan penghalang mereka untuk membantu masyarakat.
“Tak pernah saya lihat bidan yang mau bertugas seperti mereka,” sebut Syahroni yang merasa salut dengan kegigihan dan keiklasan Bidan Nurika dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. ***
Manusia dan buaya tidak bisa hidup berdampingan. Keberadaan buaya menjadi ancaman bagi manusia. Namun kondisi itu tidak bisa dihindari oleh Nurika
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor