Kisah Pasukan M, Pelaku Pertempuran Laut Pertama dalam Sejarah RI
Baru Sebulan Lalu Belanda Tahu Dalang Sesungguhnya
Rabu, 05 Desember 2012 – 08:08 WIB
Keluarga Markadi memang terus berupaya menjaga nama baik almarhum. Setiap tahun mereka mengadakan bakti sosial di Monumen Operasi Lintas Laut di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. "Kami harap perjuangan para pendahulu, para pahlawan, siapa saja itu, tidak dilupakan," tegasnya.
Buku berjudul Pasukan M, Menang Tak Dibilang, Gugur Tak Dikenang diluncurkan pada Senin malam. Penulisan buku itu digagas Wakil KSAL Laksamana Madya TNI Marsetio pada medio 2012 dan ditulis Iwan Santosa serta Wenri Wanhar dengan editor Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati.
Mereka melakukan riset ke berbagai tempat. Di antaranya, Jembrana (Bali), Denpasar, Banyuwangi, Lawang (Malang), Surabaya, serta riset sejarah dan kepustakaan ke Nederlands Instituut voor Militaire Historie (NIMH) Den Hague, Museum KNIL Bronbeek, Arnhem KITLV Leiden, serta Nederlands Instituut voor Oorlog Documentatie (NIOD) Amsterdam.
Laksamana Soeparno menilai, Pasukan M adalah pasukan pertama yang paling berani melakukan operasi di tengah laut. "Sekarang bayangkan, melempar granat dalam jarak sangat dekat ke kapal Belanda. Itu butuh perhitungan yang sangat cermat dan berani," ungkapnya.
Suatu hari pada April 1946, pasukan laut Indonesia yang diwakili Pasukan M (Markadi) berhasil memukul pasukan Belanda di perairan Bali. Itulah pertempuran
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor