Kisah Pengemis di Jakarta yang Bisa Beli Tujuh Rumah

Kisah Pengemis di Jakarta yang Bisa Beli Tujuh Rumah
Ilustrasi. FAJAR/RADAR SURABAYA

Sebagai pengemis, si Karin juga tahu. Tapi, kedua anaknya tidak tahu. Donwori tidak ingin anaknya meniru pekerjaannya. Dengan uang yang dikumpulkan dengan cara mengemis itu, Donwori berhasil memiliki tujuh rumah di kawasan Lakarsantri dan Driyorejo Gresik. 

Beberapa rumah sedang dipindah nama kepemilikannya atas nama dia, istri dan kedua anaknya. Kemarin (27/5) di depan kantor Pengadilan Agama (PA), Klas 1 A Surabaya, dia sedang berkoordinasi dengan pengacaranya atas pindah nama kepemilikan rumahnya. Dia janjian di depan PA dan duduk di salah satu warung depan PA.

"Sudah punya toko dua. Anak anak juga sudah mentas kuliahnya. Di Jakarta juga lelah dikejar-kejar satpol PP," kata dia. 

Disinggung sudah berapa uang yang diterima dari hasil mengemis itu, Donwori mengatakan sebenarnya tidak sampai Rp 2 miliar jika ditotal tanah dan rumahnya. Namun, karena harga tanah dan rumah mahal, maka kini dia bisa memperkirakan bila hartanya sudah mencapai Rp 5 miliar.

Karin menambahkan, selain sudah tidak nyaman ngemis di Jakarta, Karin juga ingin menikmati sisa masa hidupnya bersama Donwori. 

"Wes tuwuk sorone (sudah lama sengsaranya, Red). Biyen iso (dulu bisa, Red) makan sehari ae wes (sudah, Red) cukup, sekarang lebih lebih," kata Karin yang akan mantu anak pertamanya bulan Juli mendatang. (umi hany/no)

 


DONWORI memenuhi permintaan sang istri. Sejak tahun 2000, dia yang sebelumnya hanya ikut mertua izin bekerja ke Jakarta.  Bermodal ijazah SMP


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News