Kisah Perjuangan Loper Koran yang Terlupakan di Masa Pandemi Corona, Tetap Semangat...
"Pelanggannya adalah para pengemudi Bajaj dan sopir Taxi," kata Bamsoet.
Imron yang memiliki empat anak ini mengaku dalam sehari hanya mampu memperoleh keuntungan rata-rata Rp 50.000. Koran yang tidak laku, dia kumpulkan untuk dijual kiloan.
Selama pandemi Covid-19, peminat koran tambah menurun. Meski begitu Imron yang tinggal di kawasan Matraman, Jakarta Timur ini tetap berkeliling menjajakan koran.
"Penjualan tak banyak. Orang pada takut memegang koran karena Covid-19," tutur Bamsoet.
Namun, Imron tetap bersyukur. Seberapa banyak hasil yang didapat adalah rezeki dari Allah SWT.
"Kunci utama dalam kehidupan adalah ikhlas dan bersyukur. Seperti Pak Imron ini. Sesusah apapun hidup, jika kita jalani dengan ikhlas dan syukur, pasti ada rezeki yang diberikan oleh Allah," pungkas Bamsoet. (jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Para loper koran tetap bertahan meski tidak banyak lagi yang berminat membeli terutama di masa pandemi corona.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
- Catatan Ketua MPR: Mencermati Dampak Eskalasi Ketegangan di Timur Tengah
- Hidayat Nur Wahid Soroti Dissenting Opinion 3 Hakim MK, Begini Catatannya
- Bamsoet Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Parpol Lain di Luar Koalisi Indonesia Maju
- Bamsoet dan Jakpro Siapkan Pengembangan KEK Otomotif Pulomas Jakarta
- Terima Daulat Budaya Nusantara, Bamsoet Dukung Touring Kebudayaan Borobudur to Berlin