Kisah Pilu dari jebolnya Tanggul Situ Gintung
Odan Harus Kehilangan Tujuh Keluarga Sekaligus
Jumat, 27 Maret 2009 – 21:49 WIB
Kisah Pilu dari jebolnya Tanggul Situ Gintung
Sedih yang mendera Odan memang tak kepalang, di pemakaman itu. Selain Aisyah, anak Odan Ahmad Fauzi (16) dan Soleh (22), keduanya tukang ojek, juga ikut dimakamkan berjejeran. Menantunya, Sri sudah ditemukan meninggal, namun disemayamkan di Pondok Cabe, rumah orang tuanya.
Tiga keluarga lainnya belum ditemukan hingga berita ini diturunkan. Mereka adalah anak bungsu Odan yang masih SD Maulana (9), menantu Odan Wito (40), dan anak Sri (cucu Odan), bernama Nabila (3). "Mohon didoakan spuaya secepatnya bisa ditemukan," pinta Dinda, adik Sulung Aisyah, yang terus mendampingi Odan.
Dua anak Odan lainnya selamat. Melda (25) istri Wito karena masih terbaring di RS IAIN Ciputat karena DBD, dan suami Sri, Irwan (25) karyawan UMJ, yang malam itu menunggui Melda di rumah sakit. Selain itu cucu Odan buah perkawinan Wito dan Melda, Bayu (6) juga berhasil selamat.
Sekitar pukul 04.30 Wib, cuaca cukup dingin. Odan sekeluarga sudah terbangun di rumah tembok berukuran kira-kira 40 M2 itu. Ahmad Fauzi dan Wito baru saja pulang dari RS IAIN Ciputat menjaga Melda, sejam sebelumnya. Satu keluarga itu sudah mendengar pemberitahuan adanya ancaman tanggul jebol karena debit air Danau Situ Gintung yang terus meninggi.
Ketidakmawasan manusia memaksa alam kembali menebarkan nestapa. Situ Gintung tak hanya menelan korban jiwa hingga puluhan nyawa, tetapi juga menebar
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu