Kisah si Ibu: Saya tak Bisa lagi Menggapai Israfil karena Diempas Ombak...

Kisah si Ibu: Saya tak Bisa lagi Menggapai Israfil karena Diempas Ombak...
Suryani (kiri) bersama keluarga korban KMP Marina Baru 2B diundang oleh PT Jasa Raharja Sultra untuk menerima santunan, Sabtu (26/12). Fotografer: Muh Yusuf/Kendari Pos

Bersama Firdaus yang baru berusia sembilan tahun, Suryani terombang-ambing di lautan. Sesekali mereka meneguk air laut untuk melepas haus. Namun, tidak banyak yang bisa mereka minum.

Mereka baru ditemukan Minggu (20/12) sekitar pukul 10.00 Wita oleh sebuah kapal feri berwarna putih yang sedang melintas. Sekitar 19 jam sejak KMP Marina Baru 2B dikabarkan tenggelam pada pukul 15.30 Wita.

Wajar jika kemudian Firdaus menangis karena lapar dan dahaga. ”Dia (Firdaus, Red) sempat tidak sadarkan diri selama satu jam lebih. Untungnya, saat itu kami langsung ditemukan dan dibawa ke kapal feri itu,” terangnya.

Suryani berharap Firdaus, yang kemudian dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djafar Harun, Kolaka Utara, bisa selamat. Tapi, harapan tersebut kandas. Buah hatinya itu mengembuskan napas terakhir. 

Suryani menuturkan, dirinya menaiki KMP Marina Baru 2B ke Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, untuk membesuk orang tuanya yang sedang sakit. Kedua anaknya diajak karena sudah lama tak bersua kakek-nenek mereka.

Dari total 118 orang yang diangkut kapal itu, sudah 107 korban yang ditemukan tim gabungan yang terdiri atas anggota Basarnas, TNI, Polri, dan BPBD serta nelayan. Di antara 107 orang tersebut, 67 korban meninggal. Adapun sebelas orang lain masih dicari.

Di antara 67 korban meninggal tersebut, yang pertama ditemukan tim pencari adalah Siti Badriah. Bahrin Rais, sang suami, mengenang, sebelum kapal tenggelam, saudara sang istri, Rusdi Sair, yang naik kapal yang sama, mengontaknya.

Rusdi mengatakan bahwa KMP Marina Baru 2B mulai kemasukan air. Dia hanya meminta tolong untuk didoakan agar mereka selamat. Namun, ketika Rusdi menawari untuk bicara dengan sang suami, Siti menolak.

KAPAL KMP Marina Baru 2B perlahan semakin tenggelam, tapi Suryani tak kunjung bisa mengikatkan pelampung ke tubuhnya. Karena itu, dia memerintahkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News