Kisah Sukses Penyandang Disabilitas, Punya Uang Banyak tapi Nggak Dipercaya

Kisah Sukses Penyandang Disabilitas, Punya Uang Banyak tapi Nggak Dipercaya
Ketua Aris Yohanes Elean Information & Technology For the Blind (ITCFB). Foto: Yessy Artada/JPNN.com

jpnn.com - JIKA boleh memilih tak ada satupun manusia di dunia ini yang ingin terlahir tidak sempurna.

Keinginan itu juga diharapkan oleh Aris Yohanes Elean. Pria yang lahir di Pemalang, 22 April 1985 ini terlahir kurang sempurna lantaran tidak bisa melihat indahnya dunia. Terlahir dengan keterbatasan, tak membuat Aris menyerah begitu saja. Dari keterbatasannya itulah, Aris justru berhasil menjadi technopreneur lewat karyanya.

Yessy Artada, Jakarta

Siang itu, tepat jam makan siang, Aris tengah asyik mengobrol usai memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru (Maba) di salah satu universitas swasta di Serpong, Tangerang. Duduk dengan tegap dan kerap mengumbar senyum, ia tampak akrab dengan orang-orang sekelilingnya yang baru beberapa jam lalu dia kenal.

Ya, pria berusia 30 tahun ini menjadi sorotan dan begitu dikagumi lewat karyanya Kartunet (karya tunanetra), sebuah organisasi nirlaba yang mewadahi pengembangan minat dan bakat para penyandang disabilitas di bidang penulisan, seni dan teknologi.  
 
Lewat ketekunan mereka, kini penyandang disabilitas bisa dengan mudah mengakses komputer maupun menggunakan ponsel pintar atau smartphone layaknya manusia normal yang bisa melihat.

Bila teman-temannya lebih banyak menyalurkan bakat atau ketertarikannya pada alat musik, hal berbeda dilakukan Aris. Dia justru mencari sesuatu yang berbeda untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka layak mendapatkan kesempatan yang sama untuk bekerja maupun berkarya.

"Temen-teman (komunitas tunanetra) kebanyakan memilih ketertarikannya kepada musik, saya lebih berfikir apakah ada profesi lain yang bisa dikerjakan oleh tunanetra. Saya berfikir pada saat itu apa yang bisa membuat kami lebih tahu banyak hal dan mendapatkan teman. Saya berfikir ke IT, apalagi kami juga pengin mencoba bisa mengakses informasi sendiri," ungkap Aris saat ditemui JPNN.com beberapa hari lalu.

Karena itu pada 2006, Aris dibantu teman-temannya membuat sebuah wadah website yang bisa diakses dengan mudah oleh penyandang tunanetra atau Information & Technology For the Blind (ITCFB). Dalam web tersebut berbagai macam informasi bisa diketahui maupun diakses oleh penyandang disabilitas. Hingga informasi smartphone yang bisa mereka akses.

JIKA boleh memilih tak ada satupun manusia di dunia ini yang ingin terlahir tidak sempurna. Keinginan itu juga diharapkan oleh Aris Yohanes Elean.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News