Kisah Yuddy Chrisnandi, Kursi Mendag, Menpora, Akhirnya Menpan-RB

Kisah Yuddy Chrisnandi, Kursi Mendag, Menpora, Akhirnya Menpan-RB
Yuddy Chrisnandi.Foto: Mesya Muhammad/JPNN

‎SEJAK masuk tim kampanye pemenangan capres/cawapres Jolowi-JK pada 2014 dan akhirnya pasangan ini menang, sosok ini ternyata sudah mengidam-idamkan ingin menjadi pembantu presiden. Bagaimana kisah Yuddy Chrisnandi?
-------------
Mesya Mohammad-JPNN
-------------
‎ADA yang berbeda dengan penampilan Yuddy di malam media gathering Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jumat (12/9). Tampil dengan kacamata, t-shirt hijau, levis, dan sepatu kets, menteri yang terkenal energik ini kelihatan lebih santai.
 
Yuddy juga tidak menggunakan mobil dinas RI-43 yang biasanya dipakai. Alasan menghindari macet, profesor dari Universitas Nasional memilih "numpang" mobil patwal.

Melihat penampilan Yuddy yang sangat santai, sedikit membuat para stafnya yang sebagian besar berpakaian batik terpana.

"Saya ingin sesuaikan dengan moment saja, kan ini malam keakraban dengan teman-teman media. Jadi harus lebih santai, rileks, tapi tetap menarik," ujar Yuddy.

‎Yuddy lantas berkisah tentang pengalamannya sebelum menjadi menteri. Setelah Jokowi-JK sah ditetapkan sebagai Presiden dan Wapres RI, politisi Hanura ini mengidam-idamkan menjadi pembantu presiden. Keinginan tersebut sangat besar, karena Yuddy sangat mengagumi sosok Jokowi yang dikenal sederhana dan apa adanya.

Gembira bukan kepalang ketika Presiden Jokowi mengajak Yuddy berdiskusi di ruang tertutup. Kala itu, sang presiden lebih banyak membahas masalah ekonomi. Yuddy pun langsung merasa akan diangkat menjadi menteri Bappenas.

‎Pada 25 Agustus 2014, Yuddy ditelepon Wapres JK bertemu di lapangan golf. Mendapat telepon itu, pikiran Yuddy pun berkecamuk. "Dalam hati saya, wah ini dia, saya pasti masuk kabinet dan jadi Menpora," ucapnya.

Tiba di lapangan golf, dengan lugasnya JK mengatakan Yuddy diberi jabatan Menteri Perdagangan. Antara senang dan galau, Yuddy bertanya apakah Wapres tidak salah menunjuk dia menjadi Mendag karena merasa buta dengan perdagangan. Saat itu JK justru meyakinkan Yuddy bahwa pekerjaan Mendag gampang‎. Asalkan bisa dagang, jujur, ada untung, dan tidak rugi.

Yuddy pun diminta JK berguru kepada Muhammad Lutfi, Mendag Kabinet Indonesia Bersatu II. Kebetulan, Lutfi diajak JK saat itu.

‎SEJAK masuk tim kampanye pemenangan capres/cawapres Jolowi-JK pada 2014 dan akhirnya pasangan ini menang, sosok ini ternyata sudah mengidam-idamkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News