Kisruh Lagi di Trisakti, Upaya Pulihkan Kejayaan Diadang Preman
Kubu pengelola berang karena pelantikan Eddy itu dianggap sebagai upaya kudeta rektor sebelumnya Thoby Mutis.
Dikonfirmasi soal kericuhan itu, Rektor Eddy Suandi Hamid menuturkan sudah ada mediasi yang ditengahi oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir. Mantan rektor Universitas Islam Indonesia (UII) itu menjelaskan akan dibentuk sebuah forum yang melibatkan semua elemen. Termasuk di dalamnya pihak rektorat, yayasan, dan pemerintah.
Dia menegaskan tidak mengajukan diri sebagai rektor, melainkan dimintai tolong. Dia juga tidak ingin masuk dalam pusaran konflik yayasan dengan rektorat.
’’Jika keberadaan saya malah mempertajam konflik, saya siap mundur,’’ jelas mantan ketua umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) itu.
Eddy mengakui putusannya menerima permintaan menjadi rektor merugikan dirinya secara pribadi. Tapi dia tetap berpegang pada idealismenya sebagai pendidik.
Bahwa dia duduk sebagai rektor untuk memperbaiki kampus ’’reformasi’’ itu. Terkait soal preman yang disebut dari pihak yayasan, Eddy tidak tahu-menahu.
Menristekdikti Muhammad Nasir berharap mediasi yang akan berjalan bisa mengembalikan kejayaan Trisakti.
Dia mengakui selama dirundung konflik belasan tahun, pamor Trisakti menurun. Dia ingin menyelamatkan mahasiswa dan dosen dari konflik yang tidak berujung itu.
JAKARTA – Perseteruan dua kubu di internal kampus Universitas Trisakti menyeruak lagi. Pemicunya adalah konflik belasan tahun antara kubu pengelola
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar