KKB Sungguh Keterlaluan, Warga Asli Papua Sampai Ketakutan

jpnn.com, PUNCAK - Ancaman teror dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) terus menghantui warga di Papua. Terlebih setelah aksi penyerangan yang menewaskan tukang ojek di Kabupaten Puncak beberapa hari lalu.
Santoso, salah satu warga Distrik Ilaga mengaku takut untuk beraktivitas di luar rumah. Apalagi untuk bekerja ke lokasi yang cukup jauh.
"Kalau mau bekerja atau antar penumpang jarak jauh ke distrik sebelah belum berani, takut jadi korban KKB," kata dia ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (13/6) malam.
Hal senada pun diucapkan seorang sopir truk yang enggan disebutkan namanya.
Dia menyampaikan bukan hanya warga pendatang yang merasa cemas, masyarakat asli Papua juga takut dengan keberadaan KKB.
“Jangankan saya, teman saya yang orang lokal saja takut," kata dia.
Salah satu tukang ojek bernama Aldi ditemukan tewas di tanjakan Lapar Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, pada Kamis (9/6) pukul 13.25 WIT.
Sebelumnya dua warga sipil di Puncak juga tewas akibat ulah dari kelompok kriminal bersenjata Kedua korban bernama Nober Palinti dan Samsul Sattu.
Ancaman dari KKB membuat warga di Papua ketakutan. Bahkan, selain membuat cemas warga pendatang, orang asli Papua juga merasa takut.
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi