KKSB Minta Kondisi Saat Ini Dinyatakan sebagai Perang

KKSB Minta Kondisi Saat Ini Dinyatakan sebagai Perang
Para guru yang menjadi korban kekerasan KKSB saat dievakuasi dari Aroanop, Distrik Tembagapura ke Timika, Kamis (19/4) lalu. Foto: KRISTOFORUS DUTEREM/RADAR TIMIKA/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tiga anggota Brimob terluka, salah satunya gugur, usai terlibat baku tembak dengan kelompok kriminal separatis bersenjata alias KKSB pada Rabu (20/3). KKSB mengakui hal itu.

Diketahui, kelompok bersenjata itu menamai diri sebagai Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Panglima Kodap II TPNPB-OPM Ekianus Kogeya menuturkan, penembakan terhadap tiga anggota Polri memang dilakukan kelompoknya.

”Kami siap bertanggung jawab atas penembakan di lapangan terbang itu,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

BACA JUGA: Terkait Pemekaran di Papua, KKSB Tebar Ancaman

Dia menolak kelompoknya disebut kelompok criminal separatis bersenjata. ”Kami bukan KKSB, kami minta pemerintah Indonesia mengakui perang kami,” ujarnya.

Sementara Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, pascapenembakan terhadap anggota Polri, maka dilakukan peningkatan pengamanan. ”Jumlah personel juga ditambah,” urainya, seperti diberitakan Jawa Pos.

Apalagi, dalam waktu dekat akan digelar pemilu di Papua, karenanya pengamanan akan dilakukan secara maksimal. ”Pengamanan dilipatgandakan,” terang mantan Wakapolda Kalimantan Tengah tersebut.

KKSB alias kelompok kriminal separatis bersenjata membenarkan telah menembak tiga personel Brimob, salah satunya gugur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News