Klaster Sampoerna Mulai Mengganas, Khofifah Sesalkan Kelambatan Dinkes Kota Surabaya

Klaster Sampoerna Mulai Mengganas, Khofifah Sesalkan Kelambatan Dinkes Kota Surabaya
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Saifudin (kiri), Minggu (19/4/2020). Foto: ANTARA/ Moch Asim/aww

Padahal, menurut Khofifah, jika tim kesehatan sudah mendapatkan informasi mengenai kasus Covid-19, seharusnya langsung melakukan penanganan dini.

Karena menurutnya, kecepatan layananlah yang menentukan tingkat kesembuhan pasien.

"Jadi hal-hal seperti ini yang ingin saya sampaikan, bahwa kecepatan merespons, kecepatan untuk memberikan layanan itu menjadi sangat penting. Hal itu dilakukan untuk bisa memberikan layanan terbaik. Itu juga ikut menentukan tingkat kesembuhan pasien. Jadi kecepatan layanan itu menjadi sangat penting," tegasnya.

Karena itulah, Khofifah berharap di kemudian hari, tidak ada lagi kasus terlambat merespons seperti ini.

Jika sudah mendapat laporan atau mengetahui ada orang dengan tanda-tanda klinis tertentu, harus langsung mengomunikasikan sehingga bisa mendapat layanan terbaik sedini mungkin.

Sementara itu, Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi pun mengatakan hal yang sama.

Meski tidak ada respons yang cepat dari Dinkes Surabaya, kinerja manajemen Sampoerna sudah sangat baik sejak awal. Terlebih, sejak 26 April pabrik sudah ditutup.

Tak hanya itu, produk yang diproduksi langsung menjalani karantina selama 14 hari sebelum dibawa ke pasaran.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Dinkes lebih cepat lagi merespons laporan terkait covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News