Kolaborasi Dengan Orkestra Melbourne, Indonesia Ingin Majukan Industri Musik
Ia, seperti halnya Sophie -sang Direktur MSO, terkesan akan bakat muda dan antusiasme belajar yang ia temui tiap kali mengadakan lokakarya di Indonesia.
"Stop..stop, bukan begitu. Kamu harus menahan ego kamu ketika bermain dalam grup seperti ini," ujarnya kepada salah seorang peserta lokakarya singkat di Jakarta.
"Bayangkan misalnya, empat-empatnya dari kalian bermain dengan gaya yang sama dramatisnya. Kira-kira enak tidak didengarnya?," tanyanya kepada puluhan peserta lokakarya (9/8/2019).
Sarah lalu mencontohkan permainan menahan diri yang indah, yang disebutnya membuat harmonisasi instrumen menjadi 'ringing' (bergetar).
"Tak perlu pakai gaya gesek yang meliuk-liuk. Kalau anda solo, tidak apa-apa, tapi kalau bermain bersama, itu akan terdengar kurang enak," jelasnya membagi tips.
Photo: Sarah Curro, violin utama Melbourne Symphony Orchestra. (ABC; Nurina Savitri)
Bagi Dini Pratiwi, salah seorang peserta lokakarya, gaya mengajar Sarah dan rekan-rekannya di MSO sungguh menginspirasi.
Jam terbang tinggi yang sudah dilakoni Sarah dan tim-nya di MSO diyakini perempuan berkacamata, yang tergabung dalam Jakarta Phillharmonic Orchestra, ini mampu memberi pengetahuan lebih kepada musisi muda Indonesia seperti dirinya.
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik