Kolombia Perpanjang Karantina Wilayah

Kolombia Perpanjang Karantina Wilayah
Presiden Kolombia Ivan Duque dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo berjabat tangan dalam sebuah konferensi pers di Cucuta, Kolombia, Minggu (14/4/2019). Foto: ANTARA/REUTERS/Luisa Gonzalez/wsj/cfo

Tidak hanya itu, anak-anak berusia enam sampai 17 tahun hanya dapat ke luar rumah tiga kali dalam satu minggu selama 30 menit, terang Duque. Sementara itu, mereka yang berusia 14 tahun ke bawah harus didampingi oleh satu orang dewasa, yang bukan bagian dari kelompok berisiko, saat hendak ke luar rumah.

Aturan karantina diyakini berdampak parah terhadap kelompok masyarakat miskin dan rentan di Kolombia. Pasalnya, banyak dari mereka yang kehilangan pekerjaan. Sebagian besar masyarakat miskin di Kolombia bekerja di sektor informal.

Akibatnya, banyak warga berunjuk rasa di kawasan pemukiman buruh di Bogota, ibu kota Kolombia.

Pemerintahan Duque telah mengalokasikan miliaran dolar untuk membantu para pekerja miskin dan perusahaan yang terpuruk selama pandemi.

Kolombia, negara dengan perekonomian keempat di Amerika Latin, tidak hanya menghadapi pandemi, tetapi juga jatuhnya harga minyak dunia. Setidaknya, ribuan usaha terpaksa tutup selama aturan pembatasan berlaku.

Akibatnya, tingkat pengangguran di kota pun meningkat sampai 13,4 persen pada Maret.

Kementerian keuangan Kolombia pada Senin (4/5) memproyeksikan ekonomi akan melambat sampai 5,5 persen pada tahun ini. Kementerian juga merevisi prakiraan pelambatan dari 1,5 persen jadi dua persen.

Sementara itu, bank sentral memperkirakan perekonomian di Kolombia dapat melambat dua sampai tujuh persen pada tahun ini.

Aturan karantina wajib di Kolombia akan diperpanjang sampai dua minggu guna menekan penyebaran COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News