Komang Ariyasa Begitu Tega Pukuli Anak Kandung Hingga Patah Tulang

Komang Ariyasa Begitu Tega Pukuli Anak Kandung Hingga Patah Tulang
Kondisi kaki PSM patah dan tengah mendapat perawatan tim medis RSUP Sanglah. Foto: Istimewa/Radar Bali

Menurut Titik, usai melakukan persembahyangan Galungan, sekitar pukul 02.00 Wita, anak ketiganya berinisial IKA menangis. Ibunya mengira karena mengantuk dan kemudian digendong.

Namun IKA terus saja menangis. Hal tersebut membuat tersangka Komang Ariyasa marah dan malah memukul anak ketiganya itu di bagian punggung dengan gantungan baju dari besi sebanyak dua kali.

“Itu sudah jadi alat yang biasa dipakai mukul,” ujar Titik. Lalu ayahnya bilang, “diam kamu dan jangan terus menangis,” kata Titik menirukan suara tersangka kala itu.

BACA JUGA: 6 Bulan Terakhir, Kasus Kekerasan Anak Diklaim Menurun

Ternyata tak berhenti di sana. Tersangka ini melihat anak nomor dua berinisial KSM sedang menyapu di halaman juga menjadi sasaran.

KSM yang masih berumur 8 tahun malah dipukul sebanyak dua kali juga. Nah, saat itu anak pertamanya, yakni PSM berumur 11 tahun datang dengan terpincang-pincang dan akan hendak makan.

“Datanglah korban ini. Anaknya pincang mau makan. Lalu bapaknya marah lagi sambil berkata, “bapak enggak suka punya anak pincang, lebih baik kamu mati saja”, lalu mukuli paha anaknya,” ujarnya.

Sekadar informasi, PSM adalah anak dengan fisik normal, tetapi karena sering dipukul, lima tahun yang lalu kakinya menjadi cacat, sehingga berjalan pincang dan dua tahun yang lalu terkena tumor di panggulnya yang menyebabkan kakinya mengecil.

Awalnya Komang berkilah, namun hasil pemeriksaan dan sejumlah keterangan saksi, dia akhirnya mengakui perbuatan kejinya tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News