Komisi I DPR Sambut Positif Penundaan Pembelian Jet Tempur Bekas dari Qatar

Komisi I DPR Sambut Positif Penundaan Pembelian Jet Tempur Bekas dari Qatar
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin soal penundaan pembelian jet tempur bekas oleh Kemenhan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Dia mengatakan Indonesia dengan anggaran USD 792 juta atau hampir setara Rp 12 triliun yang dialokasikan Kemenhan untuk membeli Mirage 2000-5, bisa dialihkan membeli satu skuadron jet tempur F-35A, SAAB Gripen, atau F-15 EX baru.

Kang TB mengatakan pembelian tiga jenis jet itu memiliki usia pakai lebih lama hingga 40 tahun dan jaminan servis suku cadang yang lebih meyakinkan. 

"Jadi, saya kira penundaan pembelian pesawat Mirage 2000-5 bekas dari Qatar ini sudah tepat. Mungkin bisa saja ada pertimbangan lain bila dikaitkan dengan debat ketiga antar-capres dengan tema pertahanan 7 Januari mendatang," kata purnawirawan TNI dengan pangkat Mayjen itu.

Toh, dia menengarai dalam hal pembelian pesawat bekas Mirage 2000-5 ini Kemenhan menggunakan pihak ketiga atau makelar, yakni PT EXCALIBUR.

Dari situ, Kang TB, sejak awal Juli 2023 telah meminta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menghentikan pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas Qatar Air Force (QAF) tersebut.

"Idealnya pembelian ini kan dilakukan G to G, tidak menggunakan pihak ketiga serta untuk lebih akuntable melibatkan BPK/BPKP. Saya sejak Juli 2023 sudah meminta agar Menhan menghentikan pembelian pesawat tempur bekas ini," tandasnya. (ast/jpnn.com)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyambut positif langkah Kemenhan menunda pembelian pesawat jet tempur bekas dari Qatar.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News