Komoditas Ini Masih Jadi Penyumbang Terbesar Garis Kemiskinan di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin turun menjadi 26,5 juta per September 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan penyumbang terbesar garis kemiskinan penduduk adalah beras.
"Baik di perkotaan maupun perdesaan per September 2021," ujar Margo dalam Konferensi Pers Profil Kemiskinan di Indonesia September 2021 di Jakarta, Senin (17/1).
Dia menjelaskan di perkotaan, beras memberi sumbangan 19,69 persen terhadap garis kemiskinan, sementara itu di perdesaan 23,79 persen.
"Komoditas makanan memang penyumbang terbesar yakni 74,05 persen terhadap garis kemiskinan, jadi supaya garis kemiskinan tidak cepat naik maka tugas pemerintah adalah bagaimana mengatur stabilitas harganya," ucap Margo Yuwono.
Selain itu, komoditas makanan lainnya yang memberi sumbangan terbesar antara lain rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mi instan, kopi bubuk dan kopi instan, gula pasir, serta kue basah.
Komoditi bukan makanan yang memberi sumbangan terbesar kepada garis kemiskinan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, sabun cuci, dan perawatan kulit, muka, kuku, rambut.
"Garis kemiskinan Indonesia pada September 2021 adalah sebesar Rp 486.168 per kapita per bulan, sehingga jika penduduk memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah angka tersebut dikategorikan sebagai penduduk miskin," bebernya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin turun menjadi 26,5 juta per September 2021.
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru
- World Public Relations Forum 2024 jadi Sarana Meningkatkan Peran Humas Global