Euro 2020 Belum Begulir, Pemain Sudah Banyak yang Cedera

Euro 2020 Belum Begulir, Pemain Sudah Banyak yang Cedera
Bek kanan Inggris Trent Alexander-Arnold cedera, saat laga persahabatan Inggris melawan Austria di Middlesbrough, Inggris, 2 Juni 2021. Foto: (Pool via REUTERS/Peter Powell)

Media sepakat bahwa tantangan terbesar dari turnamen sepakbola terbesar pandemi ini adalah kekhawatiran cedera yang lebih besar dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya.

Kompetisii domestik dan kontinental yang sempat terhenti dan bahkan dihentikan sama sekali pada triwulan pertama 2020 gara-gara pandemi, sungguh telah merusak jadwal sepakbola Eropa dan dunia.

Jadwal-jadwal menjadi dipadatkan, dari biasanya satu kali dalam satu pekan menjadi tiga dalam sepekan.

Bahkan, dalam kasus-kasus tertentu ada yang terpaksa memainkan tiga pertandingan karena selain harus bertanding memenuhi jadwal liga, juga mesti berkompetisi dalam ajang kontinental dan turnamen piala.

Itu belum termasuk jadwal yang mesti diubah karena lockdown atau pembatasan perjalanan di tempat stadion berada atau karena kasus infeksi virus yang membuat tim dikarantina.

Sementara pelatih Inggris Gareth Southgate terpaksa memberi waktu agak panjang untuk bergabung dengan skuad kepada pemain-pemain asal Chelsea dan Manchester City yang baru saja bertanding dalam final Liga Champions.

Jadwal luar biasa padat itu merenggut korban yang tak tertutup kemungkinan berlanjut ke Euro 2020.

Ancaman cedera tak hanya menyerang tim-tim dengan liga kompetitif seperti Inggris, Spanyol, Italia, Jerman dan Prancis, tetapi juga semua tim.

Kompetisi Euro 2020 belum bergulir, namun pemain tim nasional peserta sudah banyak yang mengalami cedera.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News