Komplotan Spesialis Bobol Toko, Raup Rp 350 Juta

Komplotan Spesialis Bobol Toko, Raup Rp 350 Juta
Pelaku kriminal yang tertangkap dan diborgol. Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

Barang-barang yang mereka jarah berupa obat generik, antibiotik, susu, hingga pestisida. Mereka menjualnya di kabupaten Jombang, Mojokerto, dan Kediri.

Mereka menjarah barang-barang tersebut saat siang dan malam, bergantung hasil pengamatan para bandit yang pernah dipenjara 2015 lalu itu.

Yang jelas, komplotan tersebut beraksi saat toko ditinggal pemiliknya. ''Ada yang pukul 11.00 (siang, Red). Ada pula yang dini hari,'' ungkap polisi dengan tiga balok di pundak itu.

Dalam aksinya, mereka selalu menggunakan dua kendaraan. Satu orang mengendarai sepeda motor untuk memantau situasi, sedangkan tiga lainnya di Daihatsu Espass ungu.

Si penunggang motor biasanya terjun lebih dulu. Mereka bergantian satu sama lain untuk menjadi ''tim pelopor''.

Aksi para bandit tersebut teridentifikasi lantaran meninggalkan jejak yang khas. Selalu ada ''luka'' pada daun pintu atau jendela.

Luka itu disebabkan congkelan linggis mini. ''Kami pantau di beberapa lokasi kejadian memang ada kemiripan luka,'' jelas Heru.

Pemetaan para bandit tersebut terbilang cukup matang. Sekali menggasak barang, mereka bisa mengangkut 27 aki mobil dan 29 ban sepeda motor.

Para tersangka di komplotan itu pernah membobol beberapa tokoh bahkan apotek serta bengkel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News