Konon Mobil Listrik Lebih Ramah Lingkungan, Ah Masa? Cek Dulu Fakta Ini

Konon Mobil Listrik Lebih Ramah Lingkungan, Ah Masa? Cek Dulu Fakta Ini
Konon mobil listrik ramah lingkungan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Managing Director PEPS Anthony Budiawan minta kebijakan mobil listrik memiliki peta jalan industri yang jelas dan pro lingkungan hidup.

Sebab, kebijakan elektrifikasi yang dianggap pro lingkungan hidup, sebenarnya memakai batu bara.

"Alasan utama menggunakan mobil listrik karena ramah lingkungan tercapai jika produksi listrik menggunakan energi ramah lingkungan, sementara pembangkit listrik Indonesia didominasi batu bara, energi kotor. Terus, demi proyek," ujar Anthony, Senin (10/10).

Meskipun demikian, Anthony mengatakan pemerintah tidak menjelaskan alasan atau tujuan mengganti kendaraan dinas menjadi mobil listrik tersebut. 

“Apakah karena total biaya operasional selama kepemilikan, atau yang dikenal dengan total cost of ownership, untuk mobil listrik lebih murah dibandingkan dengan mobil dengan BBM atau mobil listrik lebih bersih dari mobil BBM, artinya emisi karbon mobil listrik lebih rendah dibandingkan mobil BBM?" ungkap Anthony.

Anthony menegaskan alasan yang mana yang menjadi dasar keputusan pemerintah mengganti mobil dinas menjadi mobil listrik tersebut.

Menurut Anthony, jika EBT dalam pembangkit listrik sangat besar, seperti di Selandia Baru yang mencapai 80 persen maka emisi karbon mobil listrik pasti jauh lebih baik atau lebih rendah.

“Di Indonesia sangat beda. Indonesia bukan Selandia Baru. Bauran pembangkit listrik di Indonesia masih dikuasai energi fosil, khususnya batu bara yang merupakan energi yang sangat kotor,” ungkapnya.

Managing Director PEPS Anthony Budiawan minta kebijakan mobil listrik memiliki peta jalan industri yang jelas dan pro lingkungan hidup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News