Konsep Jogo Tonggo di Tegal Patut Ditiru, Ganjar: Tidak Hanya Mengandalkan Bantuan Pemerintah

Konsep Jogo Tonggo di Tegal Patut Ditiru, Ganjar: Tidak Hanya Mengandalkan Bantuan Pemerintah
Gubernur Ganjar Pranowo mengecek lumbung pangan warga di Kelurahan Tegalsari, Kota Tegal. Foto: ist

jpnn.com, TEGAL - Masyarakat Jawa Tengah kini mulai menerapkan konsep Jogo Tonggo yang dicetuskan Gubernur Ganjar Pranowo. Kegiatan ini mulai dijalankan di tingkat Rukun Warga (RW).

Konsep itu dibuat sebagai upaya untuk saling membantu masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

Di Kota Tegal, salah satu RW yang berada di Perumahan SUPM RT 6/3 Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal telah menerapkan konsep itu.

Sambil bergotong royong, warga yang ada di kompleks tersebut membuat apotek hidup dan warung hidup di lahan kosong perumahan mereka.

Lahan itu ditanami aneka sayuran, empon-empon dan bumbu masak lainnya. Selain itu, ada pula ember-ember berjajar berisi ikan lele dengan bagian atas ditanami kangkung dan sawi.

"Jadi kami menggunakan tempat ini sebagai tempat menanam kebutuhan sehari-hari. Kalau ada masyarakat yang membutuhkan, diambilkan dari sini," kata Ketua RW, Edi Warsito.

Selain apotek dan warung hidup, di lokasi itu juga telah dibuat lumbung pangan. Lumbung tersebut digunakan untuk menampung bantuan dari luar atau bantuan dari jimpitan masyarakat.

Karena masyarakatnya mayoritas mampu, beberapa bantuan juga diserahkan kepada pihak luar. Para guru ngaji dan masyarakat yang terdampak di luar RW juga mendapat perhatian.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendengar kabar soal Jogo Tonggo di Tegal langsung tertarik untuk meninjaunya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News