Konsolidasi di Banten, Sekjen PDIP Minta Kader Berhenti Pikirkan Kelemahan Pihak Lain

Konsolidasi di Banten, Sekjen PDIP Minta Kader Berhenti Pikirkan Kelemahan Pihak Lain
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) partainya di Provinsi Banten, Minggu (10/9). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, SERANG - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) partainya di Provinsi Banten, Minggu (10/9).

Pada kesempatan itu, Hasto mengajak kader DPD PDIP Banten untuk berani berimajinasi dan rajin membaca buku seperti yang pernah dilakukan Proklamator RI Bung Karno serta Megawati Soekarnoputri.

“Kader PDI Perjuangan, kita harus menjadi sosok kader yang rajin membaca buku, rajin berdiskusi, bukan rajin membicarakan kelemahan orang lain, sirik, tetapi rajin memperbicangkan hal-hal yang positif untuk Partai,” kata Hasto dalam sambutannya di Kantor DPD PDIP Banten, Kota Serang.

Hasto mengatakan kader PDIP harus belajar dari Bung Karno soal semangat perjuangan dan kepemimpinan intelektual.

Hasto mencontohkan Gedung DPD PDIP Banten ini juga sebenarnya dibangun berdasarkan kekuatan imajinasi yang kemudian direalisasikan.

Konsepsi tentang pembangunan kantor partai juga membuktikan kedaulatan akan parpol di suatu daerah. Dengan kantor partai, lanjut Hasto, kader PDIP tidak perlu menggelar rapat atau kegiatan di hotel mewah. Cukup di kantor partai yang sifatnya tertutup dan rahasia sehingga pihak lain tidak tahu.

Hasto melanjutkan kekuatan imajinasi itu juga diterapkan oleh Megawati Soekarnoputri. Megawati, lanjut Hasto, sangat menginginkan adanya kapal rumah sakit sehingga Partai membuatkan Kapal Rumah Sakit Terapung Laksamana Malahayati.

“Ini big idea ide, kita jabarkan menjadi imajinasi. Kami buat desainnya. Lalu begitu ketemu pihak-pihak yang mengatakan PDI Perjuangan ini nasionalis, PDI Perjuangan tidak pernah membeda-bedakan seseorang atas dasar suku agama, status sosial, jenis kelamin, dan sebagainya, PDI Perjuangan ini hebat. Ketika ada orang yang muji-muji kita, kita sampaikan itu. Kita mau bangun kapal, maka orang bergotong royong. Akhirnya kita satu-satunya partai yang punya Kapal Laksamana Malahayati,” tandas Hasto.

Hasto mengatakan kader PDIP harus belajar dari Bung Karno soal semangat perjuangan dan kepemimpinan intelektual.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News