Korban Banjir yang Meninggal Terbanyak di Bogor

Korban Banjir yang Meninggal Terbanyak di Bogor
Tim gabungan Polri, TNI Basarnas dan masyarakat mengevakuasi korban banjir besar Kabupaten Labuhanbatu Utara di aliran Sungai Bilah, Kabupaten Labuhanbatu untuk di visum luar di RSUD Rantauprapat. Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan sinkronisasi dan validasi data korban banjir sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi Penanganan Bencana banjir Jabodetabek. Data dikumpulkan oleh BNPB dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BPBD, TNI, PoIri, dan sumber lainnya.

Menurut Agus Wibowo, kapusdatinkom BNPB, data 2 Januari hingga pukul 21.00 WIB jumlah korban meninggal akibat banjir adalah 30 orang.

"Dari 30 orang itu, yang paling banyak meninggal di Kabupaten Bogor," kata Agus dalam pernyataan resminya, Jumat (3/1).

Adapun rincian korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Bogor 11 orang, kemudian Jakarta Timur 7 orang, Kota Bekasi dan Kota Depok masing-masing 3 orang, dan masing-masing 1 orang untuk Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor dan Kota Tangerang. Sedang dari penyebabnya, 17 orang meninggal karena terseret arus banjir, 5 orang tertimbun longsor, 5 orang tersengat listrik dan 3 orang hipotermia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa hujan deras masih akan berlangsung sampai 10 Januari 2020.

Agar tidak timbul korban lebih banyak lagi maka BNPB mengimbau agar warga yang rumahnya masih terendam cukup dalam dan masih bertahan di rumah, agar segera evakuasi ke tempat aman.

"Jika kondisi banjir sudah surut maka boleh kembali ke rumah msing-masing. Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu dibanding harta," tandas Agus. (esy/jpnn)

Dari 30 orang yang meninnggal karena banjir, paling banyak ada di Kabupaten Bogor.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News