Korban Mafia Tanah Menangis Minta Keadilan, DPR Bereaksi, Tegas

Korban Mafia Tanah Menangis Minta Keadilan, DPR Bereaksi, Tegas
Korban mafia tanah, Lilisanti Hasan warga Pontianak, Kalimantan Barat menyampaikan testimoni saat diskusi Forum Legislasi bertajuk RUU Pertanahan: Komitmen DPR Berantas Mafia Tanah di Media Center, kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/3). Foto: Humas DPR RI

Bukan hanya itu, Lili juga diancam dan ditakut-takuti bahwa tanahnya akan diberikan kepada petinggi negara.

Singkat cerita dalam proses hukumnya, tanggal 4 Maret 2021 PT Bumi Indah Raya memenangkan gugatan Lilisanti Hasan di PTUN Pontianak, lalu tanggal 24 Agustus 2021 di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Lili juga menang banding. Namun, di level kasasi MA, pengadilan menerima gugatan PT Bumi Indah Raya.

“Saya sudah melakukan berbagai daya upaya, mengirim surat dokumen ke semua kantor-kantor, ini bukti dari saya mengirim surat ke mana-mana, saya mengirim surat ke KSP, ke bapak Presiden kementerian Agraria, kemenkopolhukam, Komisi yudisial, ke Ombudsman, ke KPK, ke badan pengawas Mahkamah Agung ke mahkamah agung dan kesatgas mafia tanah, kemana lagi harus mencari keadilan? Saya mohon kepada bapak Presiden Joko Widodo, Bapak sudah berjanji mau memberantas mafia tanah,” ujar Lilisanti sembari terisak.

Lebih lanjut, Praktisi Hukum sekaligus Koordinator Pergerakan Advokat (Perekat) Nusantara Petrus Selestinus menilai pengadilan menjadi titik paling lemah ketika kita bicara tentang pemberantasan mafia tanah.

“Presiden tidak bisa memerintahan hakim atau MA supaya tnduk kepada perintah presiden, kesulitan kita sekarang menintervensi kekuasaan peradilan itu dan itu dilarang oleh undang-undang, larangan ini yang membuat hakim-hakim seenaknya memutus seperti yang dialami oleh Ibu Lili. Saya sepakat perlu ada satu lembaga yang secara independen sekuat dan segagah KPK khusus menangani masalah pertanahan ini,” tandas Petrus.(fri/jpnn)

Korban mafia tanah, Lilisanti Hasan warga Pontianak, Kalimantan Barat yang mengaku sudah menempuh segala daya upaya, namun belum menemui hasil.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News