Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Ili Lewotolok di Lembata Bertambah

Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Ili Lewotolok di Lembata Bertambah
Kondisi rumah warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur rusak diterjang banjir lahar hujan dari Gunung Ile Lewotolok, Minggu (4/4/2021). (ANTARA/HO-Dinas Kominfo Kabupaten Lembata)

jpnn.com, LEMBATA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebutkan korban meninggal akibat banjir lahar dingin Gunung Ile Lewotolok di Kecamatan Ile Ape bertambah menjadi 11 orang.

Kepala BPBD Kabupaten Lembata Siprianus Meru mengatakan korban sebelumnya sudah ditemukan enam orang korban meninggal pada Minggu siang (4/4).

"Pada petang hari ditemukan lagi lima orang," kata Siprianus Meru ketika dihubungi dari Kupang, Minggu malam.

Pemkab Lembata telah memakamkan tujuh korban meninggal dalam bencana alam yang terjadi pada Minggu, pukul 02.00 WITA itu.

Sementara empat jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi oleh petugas kesehatan di RSUD Lewoleba, sebelum dilakukan pemakaman.

"Data sementara sebelas orang yang meninggal dan kemungkinan jumlahnya bertambah karena proses pencarian masih dilakukan," ucap Siprianus.

BPBD Lembata melakukan pendataan terkait dengan bencana alam di tiga desa yang paling parah di daerah setempat, yaitu Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala.

"Tiga desa ini yang paling parah dengan jumlah korban yang meninggal cukup banyak. Proses pencarian terhadap korban yang hilang di tiga desa ini masih berlangsung," ucap Siprianus.

Saat banjir lahar dingin menerjang di Lembaga pada Minggu dini hari, warga sedang tertidur dan listrik padam akibat cuaca ekstrem.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News