Korban Pembakaran Rumah di Malei Protes

Korban Pembakaran Rumah di Malei Protes
Korban Pembakaran Rumah di Malei Protes
PALU – Pernyataan Ketua KNPI Donggala, terkait permasalahan di Kecamatan Balaesang Tanjung, Donggala menuai protes dari warga setempat. Warga yang merupakan korban pembakaran rumah di Desa Malei, Kecamatan Balaesang ini, menilai Ketua KNPI Donggala tidak mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Empat orang warga Desa Malei itu, masing-masing Mahfud, Zainudin, Ruslin dan Jamal Jumat kemarin, sengaja mengunjungi Radar Sulteng, guna mengklarifikasi pernyataan Ketua KNPI Donggala, Mohammad Aswan, yang sebelumnya dimuat media ini.

Mahfud, salah satu warga yang rumahnya dibakar massa di Desa Malei, mengatakan, pernyataan Aswan di media, seolah-olah mendukung adanya aksi anarkis warga di Desa Malei. “Rumah kami sudah dibakar,  sekarang dia (Aswan,red) bicara, agar polisi segera ditarik. Itu sama saja dia mendukung adanya kebrutalan di sana. Dan pernyataan dia bukan mewakili pemuda Donggala, meskipun dia Ketua KNPI,” kata Mahfud.

Masih menurut dia, Aswan yang juga anggota DPRD Donggala itu, tidak sepantasnya memberikan tanggapan, jika tidak ada pada saat kejadian, yang justru menyudutkan pihak keamanan. Petugas keamanan, kata Mahfud, telah bertindak sesuai prosedur, melakukan penegakan hukum, dengan mencari para pelaku pembakaran rumah warga di Dusun II Desa Malei. “Sudah empat kali polisi ditarik di desa kami. Dan tiap polisi ditarik, pasti dusun kami yang jadi sasaran pengrusakan. Kalau polisi ditarik lagi, maka dia juga mendukung kerusuhan di sana,” ucap warga.

PALU – Pernyataan Ketua KNPI Donggala, terkait permasalahan di Kecamatan Balaesang Tanjung, Donggala menuai protes dari warga setempat. Warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News