Korsel Berduka, Itaewon Dipenuhi Botol Soju dan Bunga

Korsel Berduka, Itaewon Dipenuhi Botol Soju dan Bunga
Seorang Biksuni berdoa di depan deretan karangan bunga untuk korban tragedi Itaewon, Senin (31/10). Foto: ANTHONY WALLACE / AFP

jpnn.com, SEOUL - Pada sore Oktober yang cerah dan tidak berawan, Lee Insook mendatangi lapangan berumput di tengah Seoul, kemudian duduk, dan mulai meratapi tragedi berdarah di Itaewon pada Sabtu (29/10) malam.

Mencengkeram tanda buatan tangan bertuliskan "Maafkan saya, teman-teman", dia mengarahkan tangisannya yang menusuk ke panggung besar yang dipenuhi bunga - altar publik untuk menghormati nyawa-nyawa muda yang hilang dalam tragedi perayaan Halloween itu.

Dia adalah salah satu dari ribuan penduduk Seoul yang berbondong-bondong ke altar di Balai Kota, Senin (31/10), untuk mengekspresikan duka atas bencana terburuk di negara itu sejak 2014 lalu, ketika feri Sewol tenggelam dan menewaskan lebih dari 300 orang

Dengan khidmat, mereka mengantre. Keluarga dengan anak kecil, pekerja kantoran, ibu rumah tangga, dan pensiunan.

Penyelenggara membagikan tangkai krisan putih, simbol kesedihan di Korea Selatan, yang diletakkan para pelayat di altar dengan membungkuk dalam-dalam.

Beberapa menggumamkan doa. Yang lain menangis.

Beberapa kilometer dari lokasi bencana di Itaewon, ratusan juga berkumpul untuk meletakkan karangan bunga krisan.

Di antara lautan buket itu juga ada botol kecil soju, minuman beralkohol yang populer di Korsel.

Ungkapan duka masih terus mengalir untuk korban tewas tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korsel. Kemarahan pun mulai disuarakan warga setempat.

Sumber BBC

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News