Korsel Tak Minat Bicara FTA

Korsel Tak Minat Bicara FTA
MITRA - Presiden Korsel Lee Myung-bak, saat berjumpa dengan Presiden AS Barack Obama dan memberikan keterangan pers di Gedung Putih, beberapa waktu lalu. Foto: EPA.
SEOUL - Pejabat pemerintah Korea Selatan (Korsel) membantah spekulasi yang menyebutkan bahwa negeri itu siap untuk menegosiasikan ulang sebuah kesepakatan perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan AS. Penegasan itu, sebagaimana diberitakan BBC, Jumat (20/11) sore, muncul sehari setelah Presiden Lee Myung-bak mengindikasikan ia bersedia bicara soal keinginan AS, dalam sebuah konferensi pers bersama Barack Obama.

Nyatanya, seperti dijelaskan oleh Menlu Korsel Yu Myung-hwan, komentar presidennya tersebut bukan berarti (siap untuk) "renegosiasi" FTA. Untuk diketahui, kedua negara saat ini memang tak kunjung sempat meratifikasi sebuah perjanjian (dagang) yang ditandatangani Juni 2007 lalu.

Pejabat AS sendiri belakangan kerap menunjukkan perhatiannya terhadap dampak FTA (antara kedua negara) tersebut terhadap industri mobil AS yang sedang kesulitan. Pasalnya, di tahun 2008 saja misalnya, Korsel tercatat memasarkan sekitar 600 ribu mobilnya ke AS, yang jelas jauh lebih banyak ketimbang pengiriman 7.000 mobil AS ke negeri ginseng itu.

Baca Juga:
Pejabat Korsel sendiri menolak perlunya (ratifikasi) FTA, sambil menyebutkan bahwa kesepakatan itu justru dapat berpengaruh negatif pada sektor pertanian mereka. Sekadar catatan lagi, pada tahun 2008, perdagangan dua arah antara Korsel dan AS bernilai USD 84,8 miliar, yang membuat AS berada pada posisi keempat sebagai mitra dagang terbesar Korsel, setelah Cina, Uni Eropa dan Jepang.

SEOUL - Pejabat pemerintah Korea Selatan (Korsel) membantah spekulasi yang menyebutkan bahwa negeri itu siap untuk menegosiasikan ulang sebuah kesepakatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News