KPA Banyumas Tetap Bagikan Kondom

KPA Banyumas Tetap Bagikan Kondom
KPA Banyumas Tetap Bagikan Kondom

jpnn.com - PURWOKERTO- Kegiatan Pekan Kondom Nasional dengan membagi-bagikan kondom untuk memerangi HIV/ AIDS terus mendapat tentangan. Namun, Komisi Pemberantasan AIDS (KPA) Banyumas mengaku akan terus melakukan bagi-bagi kondom gratis meskipun tidak dalam Pekan Kondom Nasional.

Sekretaris (KPA) Banyumas, Budi Pramono mengatakan, larangan terhadap pemberian kondom hanya karena berbeda sudut pandang saja. Menurutnya, pembagian kondom yang dilakukan merupakan salah satu cara mencegah HIV AIDS dari segi kesehatan. "Kalau keduanya dipadukan sampai kapanpun tidak akan bertemu. Ya ibaratnya rel kereta yang tidak pernah bertemu ujung," katanya mengumpamakan.

Pemberian kondom yang selama ini dilakukan, diakuinya tidak menyalahi aturan karena pengguatan kondom tersebut dilakukan di tempat-tempat yang beresiko tinggi seperti gang sadar maupun Kampung Rahayu dan juga hotel-hotel di Baturraden. "Kalau saya membagikan kondom di sekolah-sekolah, itu baru menyalahi aturan," tambahnya.

Budi menegaskan, meskipun ada Pekan Kondom maupun tidak, pembagian kondom akan terus dilakukan. Bahkan, dalam rangka pekan kondom tidak ada hal spesial dari biasa. "Kami melakukan aktifitas seperti biasa, pembagian kondom secara gratis dilakukan tiap hari meskipun bukan pekan kondom," jelasnya.

Hal tersebut, dikatakan Budi bukan menjadi salah satu ganjalan. Karena menurutnya, banyak kondom yang dijual bebas di pasaran seperti supermarket, bahkan minimarket bisa dibeli dengan bebas.

Penggunaan kondom dirasa menjadi salah satu cara untuk mengurangi Infeksi Menular Seksual (IMS). "IMS merupakan gerbang menuju HIV AIDS, penguatan kondom saat ini memang sangat diperlukan," terangnya.

Hal sennada disampaikan Koordinator sub sub resection LPPLSH Rahman Arif Gunawan.  Menurutnya, saat ini solusi untuk kasus HIV yakni dengan menggunakan kondom.  Dikatakan dia, saat ini pihaknya juga merasa binggung untuk memberikan solusi. Menutup Gang Sadar atau menutup tempat-tempat lain yang merupakan tempat yang beresiko tinggi tidak akan menjadi solusi.
Dikatakan dia, hal tersebut berhubungan dengan perut. "Saya rasa menutup gang sadar bukan menjadi solusi, karena bisa saja berpindah ke lain tempat," terangnya.

Karena berdasarkan pantauannya, orang-orang yang bekerja tersebut dikarenakan keadaan ekonomi yang memaksa. "Kalau mereka tidak bekerja anak mereka mau dikasih makan apa. Jadi saya rasa kondom menjadi solusi untuk mengurangi HIV, bukan melegalkan seks atau sejenisnya," katanya.

PURWOKERTO- Kegiatan Pekan Kondom Nasional dengan membagi-bagikan kondom untuk memerangi HIV/ AIDS terus mendapat tentangan. Namun, Komisi Pemberantasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News