KPAI: Setop Menyebar Video Kekerasan di Sekolah Asrama

KPAI: Setop Menyebar Video Kekerasan di Sekolah Asrama
KPAI

Anak yang mengalami kekerasan secara terus menerus akan mengalami depresi, sering sakit, prestasi belajar menurun dan yang paling mengerikan anak bisa memutuskan untuk bunuh diri.

Dalam hal ini lembaga pendidikan harus bertanggungjawab, karena orangtua sudah mempercayakan anaknya dititipkan di sekolah tersebut.

Ketiga, KPAI akan segera berkoordinasi dengan Polri untuk membantu melacak keberadaan lokasi di video tersebut sehingga KPAI bisa segera melakukan advokasi pada korban.

Senin, KPAI akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian utuk kasus video kekerasan ini maupun kasus chat porno guru swasta yang mengajar di Kelapa Gading.

Keempat, KPAI mengimbau kepada siapa pun netizen yang mendapatkan kiriman video kekerasan tersebut, baik melalui aplikasi Facebook, Twitter, line maupun WhatsApp mohon untuk menghapus dan tidak menyebarluaskan video tersebut ke pihak lain dengan aplikasi apapun.

Penyebarluasan video kekerasan tersebut harus segera dihentikan karena akan berdampak buruk bagi korban, pelaku maupun anak-anak yang menyaksikan tayangan video tersebut.

Kelima, KPAI akan berkoordinasi dengan dengan pihak berwenang untuk membantu melacak keberadaan lokasi di video tersebut sehingga KPAI bisa segera melakukan advokasi pada korban jika lokasinya berada di wilayah hukum Indonesia.

"KPAI juga sudah berkordinasi dengan Kementerian Keminfo untuk memblokir vido kekerasan tersebut sehigga tidak bisa diakses lagi," pungkas Retno. (esy/jpnn)


Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengimbau netizen tidak menyebarkan video kekeran di sekolah berasrama.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News