KPU DKI Sebut Putaran Kedua Lebih Berbahaya
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pokja Kampanye Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Dahlia Umar mengatakan, pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama ada intimidasi kepada pasangan calon tertentu. Bentuknya berupa pengadangan ketika kampanye.
Namun, menurut Dahlia, putaran kedua justru lebih berbahaya.
Pasalnya, intimidasi tidak hanya dialami oleh pasangan calon, tetapi juga pemilih.
"Kalau putaran pertama intimidasi ke calon, ada pengadangan. Kalau putaran kedua, ini justru lebih berbahaya karena yang terintimidasi itu pemilih dengan adanya spanduk-spanduk bernuansa kekerasan," kata Dahlia dalam diskusi 'Adu Program VS Kampanye Hitam' di Cikini, Jakarta, Sabtu (1/4).
Dahlia menjelaskan alasan intimidasi kepada pemilih lebih berbahaya dibanding pada calon.
Sebab, pasangan calon dijaga oleh polisi ketika berkampanye. Sementara, pemilih yang mendukung calon tertentu tidak mendapatkan keamanan seperti itu.
Menurut Dahlia, kebebasan dalam menentukan pilihan itu harus dihormati.
Karena itu, dia menyatakan, perlu ada tindakan keras terhadap pelaku intimidasi kepada pemilih yang mendukung pasangan calon tertentu dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ketua Pokja Kampanye Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Dahlia Umar mengatakan, pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran pertama ada intimidasi
- KPU DKI Buka Pendaftaran PPS untuk Pilgub, Butuh 801 Orang
- Buka Pendaftaran Pilkada DKI Jakarta, PKB Siap Memenangkan Calon Potensial
- Tingkat Partisipasi Pemilih di Jakarta Turun saat Pemilu 2024
- Ahok Disebut Masih Ada Keinginan Maju di Pilgub DKI Jakarta
- Info Terkini dari PDIP soal Bakal Cagub DKI Jakarta
- PDIP Masih Buka Pintu untuk Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Tetapi