KPU Medan Tolak 'Jagonya' PDIP

KPU Medan Tolak 'Jagonya' PDIP
Foto: ilustrasi.dok.Jawa Pos

Sambil berjalan, ia juga mengatakan kepada sejumlah wartawan bahwa dirinyalah yang diusung oleh partai berdasarkan keputusan dari pusat. Namun saat ditanya bukti dukungan, ia sendiri tidak dapat menunjukkannya.

“Akan kita lengkapi secepatnya. Kita akan kembali lagi besok (hari ini),” katanya sambil berjalan.

Tidak jauh dari kantor KPU Medan, Humala sempat berhenti karena terus dicecar pertanyaan oleh wartawan. Ia pun memberi jawaban berulang saat ditanya terkait kebenaran dukungan yang diberikan partai kepadanya. Termasuk ditanya siapa nama calon wakil wali kota yang akan mendampinginya dari PPP.

“Sudah ditandatangani oleh ibu. Nanti suratnya ada. Kamilah yang asli didukung oleh PDIP,” kata Humala tanpa menjelaskan maksud kata ‘ibu’ apakah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Dirinya juga menyebutkan jika ia merupakan guru kader di partai berlambang Kepala Banteng tersebut. Dimana pada agenda Sekolah Pilkada utuk calon kepala daerah, dia terlibat didalamnya.

Namun saat ditanya apakah keterlibatan tersebut sebagai salah satu guru atau mentor atau pelatih, Humala hanya tersenyum dan tertawa bersama Johansyah. “Saya ini guru kader, dari DPP (pusat). Dukungan itu kan semua dari pusat,” katanya.

Bahkan saat ditanyai perihal mekanisme partai, dimana rekomendasi biasanya diberikan secara berjenjang dari pusat ke provinsi dan dari provinsi ke kabupaten/kota, Humala hanya menjawab bahwa dukungan diberikan dari pusat. Begitu juga soal koordinasi dengan pimpinan partai di daerah, mereka menyebutkan PDI Perjuangan sangat rapi secara administrasi.

“Ini langsung dari pusat. Jadi yang diakui itu ya dukungan DPP,” kata pria yang mengaku sebagai dosen asal Karawachi Tangerang itu berlalu.

MEDAN - Dua orang mengaku utusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) mencoba mendaftar sebagai bakal pasangan calon (palson) wali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News