Krisis Global Mengubah Gaya Berbelanja Warga Inggris (1)
Pindah Pasar Swalayanmu, Bukan Gaya Hidupmu
Kamis, 01 Januari 2009 – 06:01 WIB

Krisis Global Mengubah Gaya Berbelanja Warga Inggris (1)
Perang harga atau price war atau supermarket war -begitu media-media Inggris menyebutnya- membuat para pengelola supermarket Inggris saling berlomba menarik pembeli dengan menawarkan barang yang semurah-murahnya. Lebih murah daripada supermarket saingannya.
Terry Tyrrell, direktur utama Brand Union, lembaga konsultasi merek yang bermarkas di London, mengakui bahwa credit crunch telah meruntuhkan prinsip orang Inggris dalam berbelanja. Dulu masyarakat di sana dikenal sebagai the most class-conscious shopping habits di Eropa, yakni seseorang berbelanja untuk memperlihatkan status sosialnya di masyarakat.
Dengan adanya krisis yang mengganggu kantong mereka, lanjut Terry Tyrrell, terjadi perubahan dari ''status'' ke ''value''. Orang tidak lagi peduli apakah supermarket pilihannya mencerminkan kelas sosial mereka. ''Tapi, lebih pada apakah supermarket pilihannya bisa menguntungkan diri mereka.'' (el)
Warga Inggris dulu dikenal sangat menjaga gengsi dan prestise ketika memilih tempat belanja yang sesuai dengan status sosial mereka. Namun, krisis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu