Krisis Sandera Sahara Berakhir Banjir Darah
Senin, 21 Januari 2013 – 06:59 WIB
Kolombia juga mencemaskan nasib seorang warganya, Carlos Estrada, yang bekerja untuk perusahaan minyak BP. Dia dikhawatirkan termasuk di antara korban tewas.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga cemas dengan kabar buruk dari Aljazair. ’’Berdasar apa yang kami dengar dari pemerintah Aljazair, ada kabar buruk tentang warga negara kami,’’ ucapnya. Abe telah meminta pemerintah Aljazair membantu segala upaya untuk memastikan nasib warga negara Jepang.
Tokyo melaporkan bahwa sepuluh warga negaranya hilang. Malaysia menyatakan bahwa nasib dua warganya belum diketahui hingga kini. Lima warga Norwegia juga mengalami nasib sama.
Cameron menampik telah menyalahkan otoritas Aljazair terkait operasi penyelamatan yang berakhir dengan banjir darah tersebut. ’’Situasinya memang sulit saat memutuskan untuk melakukan penyergapan di kompleks kilang gas In Amenas,’’ katanya. Dia menyatakan bahwa prioritas saat ini adalah memulangkan semua korban dan sandera. Duta besar Inggris di Aljazair dijadwalkan mengunjungi lokasi penyanderaan untuk memastikan bahwa semua korban telah ditemukan. (AFP/AP/CNN/RTR/cak/dwi)
ALGIERS – Operasi penyelamatan atas para sandera di kilang gas In Amenas, Aljazair, berakhir dengan banjir darah dini hari Minggu (20/1). Tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Blockout 2024: Upaya Memaksa Selebritas Amerika Peduli Gaza