Kritik Pertemuan IMF, Kubu Prabowo-Sandi Bisa Permalukan SBY

Kritik Pertemuan IMF, Kubu Prabowo-Sandi Bisa Permalukan SBY
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi angkat bicara terkait sikap kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno yang menyoroti pelaksanaan pertemuan tahunan IMF - Wold Bank di Bali, 8-14 Oktober.

Pengajar di Universitas Indonesia ini menilai, sikap kubu Prabowo-Sandi justru bisa mempermalukan anggota koalisinya, Partai Demokrat.

"Penting diketahui, usulan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-World Bank atas usulan Presiden SBY saat menjabat periode 2009-2014 lalu. Jadi, sepertinya sangat menggelikan sekaligus tidak pas," ujar Ari kepada JPNN, Selasa (9/10).

Pembimbing disertasi S3 di Universitas Padjajaran ini lebih lanjut menilai, mengkritik pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali, sama ketika elite-elite Gerindra juga memprotes penyelenggaraan Asian Games beberapa waktu lalu.

"Usulan Indonesia menjadi tuan Asian Games kan juga digagas ketika SBY masih berkuasa," ucapnya.

Menurut Ari, elite di barisan pendukung pasangan calon presiden nomor urut 02 harusnya melakukan langkah terobosan dalam menggagas isu yang digarap untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo-Sandi, atau menurunkan elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Harusnya mengulik data dan fakta dari berkah Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan IMF - World Bank. Bukannya malah mengkritik, karena isu-isu seperti itu tidak memberi dampak bagi kenaikan elektabilitas Prabowo - Sandi," kata Ari.

Sebelumnya, tim ekonomi Prabowo-Sandi, Rizal Ramli menilai, anggaran yang disiapkan pemerintah untuk pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018, terlalu mewah. Karena menghabiskan anggaran hampir USD 70 juta. (gir/jpnn)


Usulan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF muncul di era pemerintahan 2009-2014.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News