Kronologi Banser di Rembang Meradang Gara-gara Dedengkot HTI

Kronologi Banser di Rembang Meradang Gara-gara Dedengkot HTI
Anggota Banser. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN

Saat itu pula Muafi langsung bereaksi akan melaporkan Abdul Halim ke Polres Pasuruan. Selanjutnya, Banser bergerak ke lembaga pendidikan di Desa Kalisat yang sering dipakai sebagai tempat pertemuan anggota HTI.

Lokasinya tak jauh dari rumah AH. Namanya Yayasan Al Hamidy Al Islamiyah. "Di sana rombongan ketemu langsung dengan salah satu pimpinan yayasan yang bernama Zainulloh," jelas Muafi.

Ketika negosiasi dengan Zainulloh, salah satu pimpinan PC GP Ansor menemukan foto Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam kondisi dicoret-coret.

"Mata Pak Jokowi dicoret-coret. Diberi kumis. Yang menurut pandangan umum coretan itu menunjukkan bullying terhadap Pak Jokowi selaku presiden," jelas Saad.

Selain itu, di yayasan tersebut juga ditemukan banyak buletin terbitan HTI. Namun tidak ada bendera Merah Putih di tempat tersebut sekalipun masih dalam momen agustusan.

"Lucunya salah satu pimpinan yang lain ketika ditanya siapa Presiden dan Wakil Presiden, dia menjawab wakil presidennya adalah Amien rais," jelas Muafi.

Namun, tutur Muafi, dalam pertemuan itu Zainulloh selaku pimpinan HTI menolak menyatakan sikap untuk tidak lagi menyebarkan ideologi organisasinya. Zainullah malah  menantang Banser membawa persoalan itu ke ranah hukum.

Sontak Pimpinan Cabang GP Ansor Bangil di lapangan menyatakan sikap secara langsung. Saat itu, PC GP Ansor Bangil menyatakan akan memolisikan dedengkot HTI yang sudah menghina NU dan Habib Lutfi selaku panutan nahdiyini, serta presiden Jokowi sebagai kepala negara.

GP Ansor Bangil beberkan kronologi penggerebekan rumah dedengkot HTI di Rembang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News