Kualitas Panen Tebu Cirebon Terancam Anjlok

Kualitas Panen Tebu Cirebon Terancam Anjlok
Kualitas Panen Tebu Cirebon Terancam Anjlok

jpnn.com - SUMBER - Para petani tebu di wilayah Kabupaten Cirebon mengeluhkan kelangkaan pupuk. Padahal, kebutuhan para petani saat musim tanam hingga panen membutuhkan dua kali pemupukan. 

Kelangkaan tersebut dikarenakan pembelian pupuk untuk perkebunan tidak diperbolehkan di kios-kios pupuk yang dikhusukan bagi tanaman pangan.

Wakil Ketua DPD APTRI Jawa Barat, Mae Azhar mengatakan, dalam satu hektare lahan tebu, kurang lebih satu ton pupuk dengan komposisi jenis ZA dan Poska. 

Para petani tebu pun tidak diperbolehkan membeli pupuk sembarangan di kios-kios. Sebab pendistribusian pupuk untuk petani tebu langsung dikoordinir oleh PG di masing-masing wilayah mereka.

“Jika petani tebu memaksakan pembelian pupuknya di kios-kios yang diperuntukan bagi pupuk tanaman pangan, maka akan melanggar hukum dan bisa ditindak oleh yang berwenang. Maka dengan kondisi pupuk yang di setiap PG-nya mengalami kelangkaan, sangat dimungkinkan kualitas tebu nantinya bakal jelek,” terang Azhar, kepada Radar, Selasa (20/12).

Menurutnya, kondisi petani tebu saat ini sangat sulit mendapatkan pupuk. Bahkan, sebagian petani di Kabupaten Cirebon, banyak yang belum mendapatkan ketersedian pupuk untuk pemupukan tahap pertama.

“Apalagi untuk pemupukan tahap kedua. Dan rata-rata mereka belum satu pun mendapatkan pupuk untuk kedua, sedangkan rumus menanam tebukan cuma dua. Yang pertama ketersediaan air dan kedua ketersediaan pupuk, tapi sampai saat ini pupuk sangat sulit didapatkan,” jelasnya.  

Lebih lanjut dia menjelaskan, luas lahan tanaman tebu di Kabupaten Cirebon hingga puluhan ribu hectare. Namun data yang di pegang dirinya hanya di wilayah Sindanglaut yang mencapai 2.500-an hektare. Dan yang belum mendapatkan pupuk sama sekali  yakni seluas 500 hektare lahan tebu.

SUMBER - Para petani tebu di wilayah Kabupaten Cirebon mengeluhkan kelangkaan pupuk. Padahal, kebutuhan para petani saat musim tanam hingga panen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News