Kuartal II 2025, Harga Bitcoin Diprediksi Makin Melejit

jpnn.com, JAKARTA - Industri aset kripto kembali mencetak tonggak sejarah baru.
Berdasarkan laporan terbaru, arus modal masuk ke aset Bitcoin telah menembus angka kurang lebih sebesar US$40 miliar atau setara Rp669 triliun, sejak peluncuran Bitcoin Spot ETF pada Januari 2024.
CEO INDODAX, Oscar Darmawan menyampaikan pergerakan besar ini menandakan semakin menariknya pasar kripto secara global.
“Kita sedang menyaksikan bagaimana Bitcoin kini semakin menjanjikan, sebagai penyimpan nilai jangka panjang oleh institusi besar. Aksi pembelian MicroStrategy dan dana ETF yang masuk menunjukkan kepercayaan yang kuat terhadap fundamental Bitcoin,” ujarnya.
Dia menambahkan pertumbuhan ekosistem kripto kini lebih stabil karena didukung oleh regulasi yang terus berkembang dan adopsi yang kian meluas secara global.
Oscar menilai, bila tren ini terus berlanjut, maka ekspektasi harga Bitcoin tembus sekitar US$100.000 bukan lagi sesuatu yang mustahil.
“Bitcoin semakin diakui sebagai emas digital. Bedanya, ia jauh lebih mudah diakses dan didistribusikan lintas negara. Ini merupakan peluang strategis bagi masyarakat Indonesia untuk mulai berpartisipasi dalam aset digital global,” terangnya.
Dia juga menambahkan fenomena pembelian Bitcoin oleh institusi turut berperan dalam lonjakan arus dana ini.
Fenomena pembelian Bitcoin oleh institusi turut berperan dalam lonjakan arus dana ini.
- 5 Tip Menghadapi Volatilitas Kripto, Upbit Imbau Dana Darurat Sebagai Prioritas
- Pintu Gelar Trading Competition 2025 Berhadiah Rp100 Juta, Yuk Ikutan!
- Mengenal Nonce dan Mining Difficulty dalam Penambangan Bitcoin
- Lampaui Amazon dan Google, Bitcoin Kini Jadi Aset Kelima Terbesar di Dunia
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,56 Miliar, CEO Indodax Ajak Masyarakat Mulai Mengubah Pola Pikir
- Kantongi Lisensi MSB, MLPRU Siap Perluas Layanan Kripto di AS